Rabu, 21 Oktober 2015

contoh cerpen


Hidup
Malam itu, aku terbangun dari mimpi burukku. Aku terbangun dan mengambil segelas air tepat di meja sebelah tempat tidurku, ku minum air itu perlahan-lahan hingga habis. Ku mencoba menenangkan fikiranku sambil melihat rembulan,  bintang yang bertaburan  dan kembali tidur.
Pagipun tiba, jam bekerku berbunyi menandakan aku harus bangun untuk bersiap-siap ke sekolah, terdengar suara yang memanggilku dari luar “sayang, ayo makan... makanannya sudah mama siapin” seru mamaku, perlahan aku keluar dari kamarku menuju meja makan, tiada siapapun disana melainkan makanan yang tertata rapi di meja. “kemana mama bi’ ???” tanyaku, “ibu sudah berangkat non” jawab bibi.
 Pagi itu sangat cerah,ku lahap makananku sampai habis dan berangkat menuju sekolah. Sesampai di sekolah, ku jalani hari-hari ku seperti biasanya. Bel berbunyi menandakan tanda jam belajar sudah berakhir, terdengar suara salah satu temanku sedang memanggilku “Vina...!!! kamu pulang sama siapa ?” tanya Rino kepadaku, “aku dijemput sama mama, emangnya ada apa ?” “tidak ada apa-apa kok!”  jawabnya. 1 jam lebih aku berdiri didepan sekolah,namun tidak ada satupun orang  yang menjemputku, dengan perasaan kesal aku berjalan kaki menuju rumah.
 Dirumah tidak ada siapapun disana, “bibi...bibi..... ?” teriakku, “oh, non Vina sudah pulang ? maaf non ibu dan bapak tadi berpesan kalau ibu dan bapak mendadak harus berangkat ke Singapura, soalnya ada proyek besar katanya non” jawab bibi. “kenapa ya bi... mama dan papa lebih mementingkan pekerjaannya dari pada aku, anaknya sendiri” tanyaku, “itu semua untuk kebaikan non Vina” jawab bi Ijah. “perasaanku tidak enak bi...” ucapku, “ sudahlah non tidak usah difikirkan, lebih baik sekarang non Vina mandi terus makan dan istirahat yang cukup biar tidak sakit” rayu bi Ijah padaku, “ iya bi...” jawabku.
Seminggu berlalu, ku luangkan waktu liburanku dengan menonton televisi, tiba-tiba secara tidak sengaja aku melihat sebuah berita kecelakaan pesawat, perasaan tidak enak tiba-tiba terlintas dalam fikiranku. Terdengar seseorang mengetuk pintu, aku pun langsung beranjak dari tempat dudukku, ku buka pintu rumahku, nampak seoramg polisi berdiri di depan pintu. “apakah ini rumah keluarga Pak Rudi ?” tanya polisi itu kepadaku, “ iya” jawabku, “maaf sebelumnya, kedua orang tua anda meninggal dalam kecelakaan pesawat kemarin,  sekarang mereka berada dirumah sakit Rembang” “terimakasih pak!!!” jawabku. Seketika sekujur tubuhku rapuh, semuanya buyar, fikiranku kacau, karena sedikit kasih sayang dari kedua orang tua yang pernah aku rasakan. Kenapa semuanya terjadi padaku, “Tuhan apaarti dari  hidup yang ku jalani!!!” fikitku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar