Minggu, 01 November 2015

PENERAPAN MANAJEMEN LABA DALAM PERUSAHAAN

PENERAPAN MANAJEMEN LABA DALAM  PERUSAHAAN

PENDAHULUAN
Tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatn tersebut. Menurut Harahap (2005:263) laba merupakan angka yang penting dalam laporan keuangan karena : laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan, serta dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang akan datang. Agar perusahaan mendapatkan laba yang tinggi biasanya terdapat campur tangan dari manajemen perusahaan itu sendiri, dalam perusahaan dikenal dengan manajemen laba. Pengertian manajemen laba secara operasional adalah suatu intervensi dengan tujuan tertentu dalam proses pelaporan keuangan eksternal, untuk memperoleh beberapa keuntungan privat atau pribadi. Oleh karena itu, saya ingin membahas penerapan manajemen laba dalam perusahaan.

PEMBAHASAN
Informasi yang diberikan manajemen belum dapat dijamin bahwa laporan tersubut merupakan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karena perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan dan pemilik manajemen. Pemilik perusahaan menginginkan manajemen dapat menjamin kepentingan mereka dan adanya peningkatan laba sebagai indikasi adanya pengembalian modal yang telah ditanamkan, sementara manajemen menginginkan penilaian kinerja yang baik yang ditunjukkan dengan perolehan laba yang terus meningkat.

Alasan dilakukan manajemen laba:
  1. Manajemen laba dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap manajer. Hal ini juga karena tingkat keuntungan atau laba yang dikaitkan dengan prestasi manajemen dan juga besar kecilnya bonus yang akan diterima oleh manajer.
  2. Manajemen laba dapat memperbaiki hubungan dengan pihak kreditor. Perusahaan yang terancam tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya, perusahaan berusaha menghindarinya dengan membuat kebijakanyang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba.
  3. Manajemn laba dapat menarik investor untuk menanam modal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi manjemen laba:
  1. Hipotesis Bonus Plan
Bahwa perusahaan dengan bonus plan cenderung menggunakan metode akuntansi yang akan meningkatkan metode income saat ini.
  1. Debt To Equity Hypothesis
Bahwa perusahaan yang mempunyai rasio debt to equity besar maka manajer perusahaan tersebut cenderung menggunakan metode akuntansi yang akan meningkatkan pendapatan atau laba.
  1. Political Cost Hypothesis
Bahwa perusahaan yang besar, yang kegiatan operasinya menyentuh sebagian besar masyarakta akan cenderung untuk mengurangi laba yang dilaporkan.

Sasaran manajemen laba
  1. Kebijakan akuntansi
Keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang wajib deterapkan oleh suatu perusahaan, yaitu antara menerapkan akuntansi lebih awal dari waktu yang ditetapkan atau menundanya sampai saat berlakunya kebijakan tersebut.
  1. Pendapatan
Dengan mempercepat atau menunda pengakuan akan pendapatan.
  1. Biaya
Menganggap sebagai beban biaya atau menganggap sebagai suatu tambahan investasi atas suatu biaya.

Terjadinya manajemen laba
  1. Manajer dapat menentukan kapan waktu akan melakukan manajemen laba melalui kebijakannya. Hal ini biasanya dikaitkan dengan segala aktivitas yang dapat mempengaruhi aliran kas juga keuntungan secara pribadi.
  2. Keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijakan kauntansi yang wajib diterapkan oleh suatu perusahaan. Yaitu antara menerapkan lebih awal atau menunda sampai saat berlakunya kebijakan tersebut.
  3. Upaya manajer untuk mengganti atau merubah suatu metode akuntansi tertentu dari sekian banyak metode yang dapat dipilih yang tersedia dan diakui oleh badan akuntansi yang sah.

Isu-isu dalam manajemen laba
  1. Sangat mudah untuk menduga bahwa manajemen laba bertujuan untuk memenuhi harapan dari analisis keuangan atau manajemen.
  2. Manajemen laba dapat berakhir dan bertahan karena informasi yang asimetris, suatu kondisi yang disebabkan oleh informasi yang diketahui manajemn namun tidak ingin mereka ungkapkan.
  3. Manajemen laba terjadi dalam konteks suatu kumpulan pelaporan yang fleksibel dan seperangkat kontrak tertentu yang menentukan pembagian aturan di antara pemegang kepentingan.
  4. Permainan laporan laba triwulan, mungkin menjadi alasan utama dalam manajemen laba.
  5. Penilaian perusahaan secara umum diasumsikan menjadi salah satu sasaran manajemen laba.
  6. Laba negatif secara tiba-tiba lebihmerugikan daripada revisi ramalan negatif.

DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed Riahi. (2007). ”Teori Akuntansi Buku Dua” .Salemba Empat. Jakarta
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18037/4/Chapter%20II.pdf
http://sna.akuntansi.unikal.ac.id/makalah/033-AKPM-52.pdf
http://eprints.undip.ac.id/35535/1/Skripsi_EKASIWI.pdf
http://fekool.com/wp-content/uploads/downloads/2011/12/MANAJEMEN-LABA.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar