Rabu, 11 November 2015

Pihak Mabes Polri Sebut Siapa Pembakar Rumah Ibadah di Rembang


Pihak Mabes Polri Sebut Siapa Pembakar Rumah Ibadah di Rembang

Rabu, 11 November 2015 | 14:13 WIB
KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono.

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaku pembakaran tempat ibadah atau sanggar milik penganut Penghayat Kepercayaan Sapta Darma, Rembang, Jawa Tengah, diidentifikasi adalah warga sekitar.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono mengatakan hal itu saat ditemui di Kompleks Mabes Polri, Rabu (11/11/2015).

Suharsono belum bisa menjawab pertanyaan perihal motif pembakaran. Namun, pembakaran tersebut diduga kuat dipicu oleh protes masyarakat sekitar.

Mereka keberatan dengan pembangunan rumah yang rencananya akan digunakan sebagai tempat ibadah aliran kepercayaan Penghayat Kepercayaan Sapta Darma tersebut.

"Warga tidak terima sehingga disepakati didirikan di tempat lain," ujar Suharsono.

Suharsono meminta publik bersabar soal kepastian motif pembakaran tersebut. "Polisi setempat, begitu mendapat informasi, langsung turun menangani. Jadi, lebih baik kita tunggu perkembangannya saja," ujar Suharsono.

Kepala Polres Rembang beserta Wali Kota dan unsur TNI setempat, sebut Suharsono, tengah berkomunikasi untuk menyelesaikan persoalan ini.

Komunikasi juga bertujuan agar persoalan tersebut tidak meluas dan merembet ke hal lainnya.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Sapta Darma (Persada) Kabupaten Rembang, Sutrisno, membenarkan kabar bahwa sanggar milik kelompoknya, yang masih dalam proses pembangunan, terbakar.

Sutrisno dikabari para anggotanya bahwa ada puluhan orang yang sengaja membakar sanggar.

"Ada 40-50 orang, tetapi saat kejadian saya sedang tidak di tempat. Saya langsung menuju lokasi, dan benar telah dibakar," kata Sutrisno saat dikonfirmasi dari Semarang.

Sebelum tempat itu dibakar, pihaknya sempat dihubungi pihak desa dan camat. Camat meminta proses pembangunan dihentikan.

Sutrisno kemudian berusaha menghubungi tukang bangunan untuk menghentikan proses pembangunan. "Belum sempat hubungi, sanggar sudah habis terbakar," kata dia lagi.

Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor : Glori K. Wadrianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar